MENU Selasa, 14 Okt 2025

Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen

waktu baca 4 menit
Sabtu, 11 Okt 2025 04:28 0 2 temponews.co.id

DELAPANTOTO Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen: Upaya Meningkatkan Energi Terbarukan di Indonesia

Menteri Bahlil Lahadalia baru-baru ini mengungkapkan alasan di balik kebijakan pemerintah yang mewajibkan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia dicampur dengan etanol sebanyak 10 persen. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung transisi energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang selama ini menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca.

Mendorong Penggunaan Energi Terbarukan

Salah satu tujuan utama dari pencampuran etanol 10 persen (E10) ke dalam BBM adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil yang berasal dari impor. Dengan mencampurkan etanol yang merupakan produk biomassa terbarukan ke dalam bahan bakar, Indonesia berharap dapat mengurangi emisi karbon serta mempromosikan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa pencampuran etanol dalam BBM juga dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai target reduksi emisi yang telah ditetapkan pemerintah dalam kesepakatan iklim global. Hal ini juga mendukung program Indonesia Net Zero Emissions pada tahun 2060.


Keuntungan Pencampuran Etanol dalam BBM

Bahlil Lahadalia menjabarkan beberapa keuntungan yang akan diperoleh Indonesia dengan mencampurkan etanol dalam BBM, di antaranya:

  1. Mengurangi Ketergantungan pada Impor: Dengan mencampurkan etanol yang sebagian besar diproduksi di dalam negeri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil. Etanol yang berasal dari produk lokal seperti tebu, singkong, atau jagung dapat menjadi sumber energi domestik yang lebih berkelanjutan.
  2. Meningkatkan Kualitas Udara: Etanol merupakan bahan bakar yang lebih bersih dibandingkan dengan bensin murni, karena memiliki emisi yang lebih rendah. Penggunaan etanol 10 persen dalam BBM dapat membantu mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
  3. Mendukung Industri Pertanian Lokal: Pencampuran etanol dengan BBM akan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian, karena bahan baku utama untuk etanol sebagian besar berasal dari produk pertanian lokal. Hal ini dapat memberikan pasar baru bagi petani Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
  4. Stabilisasi Harga BBM: Dengan memperkenalkan campuran etanol, Indonesia dapat lebih mandiri dalam hal penyediaan energi, yang pada gilirannya bisa membantu menstabilkan harga BBM di dalam negeri, mengingat lebih sedikitnya ketergantungan terhadap fluktuasi harga minyak dunia.

Tantangan yang Dihadapi

Meski memiliki banyak keuntungan, pencampuran etanol dalam BBM juga menghadirkan beberapa tantangan yang perlu diatasi:

  1. Infrastruktur yang Diperlukan: Salah satu tantangan utama adalah pembangunan infrastruktur pengolahan etanol yang memadai untuk dapat menghasilkan etanol dalam jumlah yang cukup. Selain itu, distribusi etanol yang merata ke seluruh wilayah Indonesia juga perlu diperhatikan.
  2. Dampak Terhadap Mesin Kendaraan: Beberapa pihak khawatir bahwa campuran etanol dalam BBM dapat memengaruhi kinerja mesin kendaraan, terutama pada mesin-mesin yang belum dirancang untuk menggunakan bahan bakar campuran. Oleh karena itu, pengujian dan sosialisasi yang lebih mendalam kepada konsumen dan produsen kendaraan perlu dilakukan.
  3. Ketersediaan Bahan Baku: Ketersediaan bahan baku untuk memproduksi etanol, seperti tebu atau singkong, harus cukup stabil dan berkelanjutan agar pasokan etanol tidak terhambat. Pemerintah perlu memastikan bahwa produksi etanol dapat dilakukan dalam jumlah besar dan tidak mengganggu pasokan bahan pangan.
  4. Harga Etanol: Meskipun etanol dapat diproduksi secara domestik, harga etanol itu sendiri tetap harus kompetitif dengan harga BBM konvensional. Oleh karena itu, kebijakan ini perlu diiringi dengan insentif yang mendukung industri etanol lokal agar dapat bersaing dengan bahan bakar impor.

Kebijakan Pemerintah yang Terus Didorong

Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa kebijakan pencampuran etanol 10 persen ini bukan hanya untuk mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga sebagai upaya pemerintah dalam mempercepat transisi energi hijau. Di masa depan, pemerintah akan terus mendorong pengembangan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu langkah ke depannya adalah pengembangan bahan bakar berbasis bioenergi, yang selain dapat mengurangi dampak lingkungan juga mendukung penguatan perekonomian dalam negeri.


Dampak Jangka Panjang

Ke depannya, pencampuran etanol dalam BBM diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara dengan ketahanan energi yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Pemerintah, melalui kebijakan ini, berambisi untuk memanfaatkan sumber daya alam Indonesia secara lebih efisien dan ramah lingkungan, serta mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Bahlil Lahadalia menambahkan, bahwa dengan adanya pencampuran etanol dalam BBM, Indonesia tidak hanya memperkuat sektor energi terbarukan, tetapi juga memberikan peluang baru dalam pengembangan industri pertanian, industri energi dan membuka lapangan pekerjaan baru dalam skala besar.


Kesimpulan
Kebijakan pemerintah Indonesia yang mewajibkan pencampuran etanol 10 persen dalam BBM diharapkan dapat mendukung transisi ke energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Meskipun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti ketersediaan bahan baku dan dampaknya pada mesin kendaraan, kebijakan ini menjadi langkah positif untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan memperkuat ketahanan energi domestik.

Sumber: temponews.co.id

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA