MENU Minggu, 08 Des 2024

Bos Ducati Tebar Peringatan, Jangan Bodoh Ganggu Pecco atau Martin dan Biarkan Mereka Bebas Bermain

waktu baca 2 menit
Senin, 11 Nov 2024 10:30 0 9 temponews.co.id

DAFTAR EPICTOTO – Sebentar lagi seri terakhir balap para raja 2024 digelar di Barcelona.

Bos Ducati tebar peringatan, jangan bodoh ganggu Pecco atau Martin dan biarkan mereka bebas bermasin dalam race.

Grand final MotoGP akan digelar di Montmelo, Jorge Martin difavoritkan meraih gelar juara dunia.

Sementara Pecco Bagnaia akan mencoba segalanya demi keajaiban mempertahankan gelar.

Ducati akan mengamati dari pit tanpa melakukan intervensi dan mendesak para pembalap untuk tidak melakukan hal-hal bodoh.

Pabrikan Borgo Panigale tetap melanjutkan kebijakan untuk tidak memberikan keuntungan kepada pebalap tim pabrikan tersebut.

Martin dan Bagnaia memasuki GP Barcelona dengan selisih 24 poin, rider asli Madrid itu mengamankan gelar dunia dengan sering memenangkan Sprint.

Ducati sulit untuk campur tangan dalam pertarungan di puncak.

Manajer tim Ducati Davide Tardozzi mengakui bahwa meskipun dia menginginkannya, akan sangat sulit untuk melakukan intervensi terhadap pesanan pabrik, tetapi dia akan terus memberikan peringatan.

Baca Juga: tegas-polisi-peringatkan-motor-berteduh-di-flyover-saat-hujan-bisa-didenda-dan-dipenjara

“Ini sangat sulit karena Jorge dan Pecco bermain untuk posisi pertama, tapi dua pembalap yang bisa membantu situasi ini dengan satu atau lain cara adalah Marc dan Enea,” ujarnya kepada TNT Sport.

“Dan mereka bermain untuk tempat ketiga, yang lumayan karena beberapa alasan.”

Di peringkat ketiga klasemen antara Enea Bastianini dan Marc Marquez hanya terpaut satu poin.

“Saya ingin membiarkan para pebalap bebas bermain untuk kejuaraan mereka,” tambah manajer Ducati itu.

“Kami terus mengatakan apa yang telah kami katakan sejak pertengahan kejuaraan: jangan melakukan hal-hal bodoh di antara kalian sendiri.

Kami tidak ingin ada yang buruk atau semacamnya di antara para pembalap top kami.” ujar Tardozzi dilansir dari Corsedimoto.

Terakhir kali pabrikan Italia itu dituduh melakukan intervensi dengan perintah dari pit adalah pada tahun 2017, dengan pesan terkenal “mapping 8”.

Ketika itu Dovizioso sedang memburu gelar juara dunia MotoGP 2017 dan Lorenzo yang juga pembbalap Ducati disarankan tim untuk menjalankan rencana dengan kode “Suggested Mapping 8.”

Kemudian pesan Mapping 8 menjadi tanda tanya besar bagi banyak pihak.

Sumber: temponews.co.id

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA