DELAPANTOTO – Langkah ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, mengapa kendaraan roda empat mendapat prioritas lebih awal dibanding kendaraan roda dua yang populasinya jauh lebih besar. Berikut adalah alasan-alasan utama di balik kebijakan tersebut.
Salah satu alasan utama adalah karena mobil memiliki nilai transaksi dan aset yang lebih tinggi dibanding sepeda motor. BPKB mobil umumnya digunakan sebagai jaminan dalam pembiayaan perbankan, leasing, hingga transaksi antar-perusahaan. Dengan mengutamakan BPKB elektronik untuk mobil, sistem digital ini lebih cepat menunjukkan manfaatnya dalam konteks legalitas, efisiensi, dan keamanan dokumen bernilai tinggi.
Jumlah kendaraan roda dua di Indonesia mencapai ratusan juta unit, jauh melampaui jumlah mobil. Jika digitalisasi BPKB langsung diberlakukan untuk sepeda motor, sistem administrasi di tingkat Samsat dan kepolisian dikhawatirkan akan mengalami tekanan beban kerja yang sangat besar. Dengan memulai dari mobil, Korlantas dapat menjalankan tahapan digitalisasi secara bertahap dan terukur, sambil menguji stabilitas sistem yang ada.
Digitalisasi BPKB memerlukan infrastruktur teknologi informasi yang memadai, serta pelatihan bagi petugas yang bertugas dalam proses input, verifikasi, hingga pengarsipan data digital. Penerapan di segmen kendaraan roda empat dianggap sebagai langkah yang paling logis untuk masa transisi awal, mengingat volume lebih kecil namun kompleksitas administratifnya lebih tinggi, sehingga cocok sebagai tolok ukur kesiapan sistem nasional.
Sebagai proyek awal, penerapan BPKB elektronik pada mobil memungkinkan sosialisasi dan edukasi publik dilakukan secara bertahap. Segmentasi pemilik mobil yang umumnya lebih terjangkau dari sisi digitalisasi dan edukasi dianggap lebih siap menerima format baru. Keberhasilan penerapan di sektor mobil juga akan mendorong kepercayaan masyarakat luas ketika program ini meluas ke sepeda motor.
Penerapan sistem digital juga memungkinkan pengawasan kendaraan dilakukan secara lebih cepat dan transparan. Karena mobil memiliki risiko lebih besar untuk disalahgunakan, dijadikan jaminan ganda, atau dipalsukan dokumennya, maka prioritas terhadap mobil dalam sistem BPKB elektronik dianggap logis dalam aspek keamanan data dan legalitas transaksi.
Korlantas Polri menyampaikan bahwa penerapan BPKB elektronik untuk sepeda motor tetap menjadi bagian dari rencana jangka menengah. Setelah proses digitalisasi pada kendaraan roda empat berjalan stabil, sistem akan diperluas untuk mencakup roda dua secara bertahap, dengan pertimbangan kesiapan data, server, dan kapasitas operasional di seluruh wilayah Indonesia.
Kesimpulan
Penerbitan BPKB elektronik lebih dulu untuk mobil bukan tanpa alasan. Faktor nilai ekonomi, volume kerja yang dapat dikendalikan, kesiapan infrastruktur, serta urgensi pengawasan kendaraan bernilai tinggi menjadi pertimbangan utama Korlantas Polri. Dengan tahapan yang bertahap dan terukur, program ini diharapkan dapat memberikan efisiensi, transparansi, dan keamanan dalam manajemen kendaraan bermotor di Indonesia secara menyeluruh.
Sumber: temponews.co.id
Tidak ada komentar